PELATIHAN HARMONI UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS REMAJA PUTUS SEKOLAH DI MAROS
Pelatihan Harmoni Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Remaja Putus Sekolah di Maros
Abstrak
Program pengabdian ini bertujuan untuk kesejahteraan psikologis remaja putus sekolah di Maros.Target yang diharapkan dapat tercapai ialah remaja putus sekolah di Maros yang berada di UPT PPSBR Makkareso Maros sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan psikologisnya.Pengabdian ini dilakukan sebagai bentuk kontribusi Ilmu psikologi dalam membantu meningkatkan kesejahteraan psikologis pada remaja putus sekolah di UPT PPSBR Makkareso Maros.Kontribusi melalui program PKM Pelatihan Harmoni ini berfokus pada pelatihan pada remaja dalam membentuk pemahaman dan keterampilan membentuk Harapan, Motivasi, dan Efikasi Diri. Program ini dibuat dengan menggunakan pendekatan eksperensial learning. Metode pengabdian ini dilakukan menggunakan metode Pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja untuk membentuk pengetahuan dan keterampilan dalam membuat perencanaan atas harapan, meningkatkan motivasi, dan efikasi dirinya. Hasil pengabdian ini memberikan dampak untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis remaja putus sekolah. Hasil pengabdian ini diharapkan dapat diterapkan bagi para remaja yang mengalami putus sekolah di lokasi yang berbeda.Selain itu, peserta kegiatan pelatihan menunjukkan antusiasme dan respon positif selama mengikuti pelatihan, dilihat dari antusias peserta dalam bertanya.Peserta pelatihan mampu menangkap materi pelatihan yang disampaikan oleh narasumber.
Kata Kunci: Pelatihan Harmoni, kesejahteraan psikologis, remaja putus sekolah
Referensi
Bartram, D., & Boniwell, L. (2007). The science of happiness: Achieving sustained psychological well-being. Positive Psychology in Practice, 29, 478-482.
Burhannudin, 2008.Penetaan Anak Tidak dan putus Sekolah di Kota Mataram dan Kabupaten Sumbawa Besar Usia 5-12 Tahun. http://www.puslitjaknov.org/data/file /2008/makalah_peserta/30_Burhan udin_Pemetaan.pdf/di
Bandura, A. (1997). Self-efficacy: The exercise of control. Freeman.http://www.bps.go.id/
Carver, C. S., Scheier, M. F., & Segerstrom, S. C. (2010). Optimism. Clinical psychology review, 30(7), 879-889
http://uptdppsbbrmakkareso.blogspot.com
Kartono, Dr. Kartini. (1990). Psikologi Anak. Bandung : Mandar Maju
Kurniati, Gracilia, Hartanti & Nanik. (2013). Psychological Well Being pada Pria Lajang Dewasa Madya. Jurnal ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol. 2 No. 2.
Kusumah, Inu Hardi. (2008). Model Kewiraswastaan Bidang Jasa Keterampilan Otomotif. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. .
Luthans, B. C., Luthans, K. W., & Avey, J. B. (2014). Building the Leaders of Tomorrow: The Development of Academic Psychological Capital. Journal of Leadership & Organizational Studies, 21(2), 191 – 199. doi: 10.1177/1548051813517 003
Luthans, F., Avolio, B. J., Avey, J. B., & Norman, S. M. (2007). Positive Psychological Capital: Measurement and Relationship with Performance and Satisfaction. Perspnnel Psychology, 60(1), 541 – 572. doi: 10.1111/j.1744-6570.2007.00083.x
Luthar, S. S., Cicchetti, D., & Becker, B. (2000). The construct of resilience: A critical evaluation and guidelines for future work. Child development, 71(3), 543-562
Manzano-Gracia, G & Ayala, J. (2017). Relationship between Psychological Capital and Psychological Well- being of Direct Support Staff on Specialist Autism Services, The Mediator Role of Burnout. Frontiers in Psychology, 1(8), 1 – 12. doi: 10.3389/fpsyg.2017.02277
Maretha, V., & Leigh, A.R. (2007). Substance abuse and psychological well-being of South African adolescents. South African Journal of Psychology, 37(12), 595-615.
Ryff, C.D (1989). Happines is everything, or is it? Explorations on the meaning of psychological well-being. Journal of Personality and Social Psychology, 57(6), 1069-1081.
Ryff, C.D. & Keyes, C.L.M. (1995). “The structure of psychological wellbeing revisited”. Journal of Personality and Social Psychology, 69, 719-727
Rumberger, R. W. (2011). Dropping out: Why students drop out of high school and what can be done about it. Harvard University Press.
Salami, Samuel. (2011). Personality and Psychological Well-Being of Adolescents: The Moderating Role of Emotional Intelligence. Social Behavior and Personality An International Journal, 39(6) 2011, pp. 785- 794.
Santrock, J.W. (2007). Psikologi perkembangan (edisi 11). Jakarta: Erlangga.
Santrock, J. W. (2003).Adolecent, perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga.
Singh, S & Mansi. (2009). Psychological Capital as Predictor of Psychological Well Being. Journal of the Indian Academy of Applied Psychology, 1(2), 233 – 238. Retrieved from http://medind.nic.in /jak/t09/i2/jakt09i2p233.pdf.
Suyanto, Bagong. (2012). Masalah Sosial Anak (Edisi Revisi). Jakarta: Kencana
Veit, C.T. and Ware, J.E. (1983).The Structure of Psychological Distress and Well-Being in General Populations. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 51, 730-742. DOI: 10.1037/0022-006X.51.5.730